Title: Accident
Pemain: Al-malida Zahra
- Anisa Ramadiana
- Misel Julianta Putra
- Putri Luluk Fatimah
- Selvia Sari Rahmawati
- Siti Amelia
[Scene 1]
Coret coret di buku. Gambar 2 orang yang
kepalanya berasap-asap. Dihapus.
*opening*
[Scene 2]
*Di lapangan*
Di pagi hari,
ritual Alma dan Amel seperti biasanya.
Turun dari motor,
ia melihat ada Selvi dan Misel di sekitar situ. Tanpa pandang bulu, mereka
menyuruh dengan paksa Selvi dan Misel untuk membawa tas mereka. Misel menuruti
permintaan itu sedangkan tidak untuk Selvi. Dia menyuruh Misel untuk
mengabaikan permintaan manja tersebut namun Misel takut pada Alma dan Amel jadi
dia tetap membawakan tas mereka. Karena tindakan Selvi itu, lirikan Alma dan
Amel pun serentak seperti benci sama Selvi.
“Mel, itu Misel sama Selvi kan? Kita kerjain yuk…” bisik Alma
kepada Amel.
“Ya,” jawab Amel.
“Eehhh.. Misel, Selvi,
bawain tas kami ya, awas kalau sampai rusak, lecet, atau kotor” ujar Alma.
“Iya nih, aku
juga,” sahut Amel
“Iya… iya…” Misel
mengangguk seraya mengambil tas Alma dan Amel.
“Jangan, sel! Biar mereka sendiri saja yang bawa tasnya,” cegah Selvi.
“Tidak masalah,”
ucap Misel.
*Alma dan Amel
melirik sinis*
[Scene 3]
*Di kelas*
Alma dan Amel
meminta buku tugasnya ke Nisa. Nisa pun mengiyakan. Sudah seperti kewajiban
rutinnya, ia mengerjakan tugas-tugas kedua insan ini. Tapi kali ini, Nisa tidak
bisa sepenuhnya membantu. Ada beberapa nomor yang belum bisa ia kerjakan. Alma
dan Amel sontak naik pitam.
Selvi dan Misel
sedang sibuk belajar, menyegarkan ingatan mereka akan materi-materi yang mereka
pelajari tadi malam. Merasa terganggu akan kebisingan yang dibuat Alma dan
Amel, Selvi pun menegur secara pelan.
“Eh, mana bukuku,
Nis?” bentak Alma.
“Loh, kok ini belum? Gimana sih kamu
ngerjainnya? Bisa ga sih?” sahut Amel.
“Maaf aku juga gak ngerti yang nomor itu” jawab Nisa.
“Alah, bohong !” jawab Alma.
“Alma, Amel kalian jangan begitu. Nisa kan
udah berusaha,” sahut Selvi
“Pliss deh, ga usah ikut campur !” jawab Amel kasar.
[Scene 4]
*Pas istirahat*
Alma dan Amel
sibuk mempersiapkan contekan untuk ulangan yang nanti akan digelar oleh bu
Luluk. Mereka juga menyuruh untuk Nisa dan Misel untuk kode kode pas ulangan
nanti. Selvi berbisik kecil ke Nisa dan Misel, “jangan mau”.
[Scene 5]
*Pas ulangan*
Mulailah rencana
licik Alma dan Amel. Tapi, rupanya rencana tersebut gagal. Upaya mereka
terlihat oleh bu Luluk. Saat itu juga, bu Luluk langsung mengeluarkan mereka
dari kelas dan menghukum mereka berdiri di depan kelas dan membersihkan seluruh
ruangan di SMADA pulang sekolah dan hari esok juga.
“Alma ! Amel ! Keluar kalian ! Kalian ibu hukum. Sekarang berdiri di depan kelas, pulang sekolah nanti dan besok kalian harus
membersihkan seluruh ruangan di sekolah, kalian mengerti?” ujar bu Luluk yang sedang marah.
“Iii…ii…iya bu iiya” sahut Alma dan Amel.
[Scene 6]
*Pulang sekolah*
Alma dan Amel
dihukum. Saat itu juga, mereka berdiskusi untuk mengerjai Selvi karena mereka
kesal dengan sikap ‘sok benar’-nya. Akhirnya, ide pun muncul.
“Eh Al , kita harus bikin rencana ini
buat balas dendam,” kata amel
“Iya bener, Mel,”sahut Alma (sambil berfikir).
[Scene 7]
*Di perpustakaan*
Selvi, Misel, dan
Nisa sedang duduk manis membaca buku. Alma dan Amel membuntuti mereka. Dua
makhluk kurang kerjaan ini langsung tanpa basa-basi menjatuhkan buku-buku
seolah-olah Selvi, Misel,dan Nisa yang melakukannya. Bu Luluk, penjaga perpus,
menegur tiga anak itu dan memberikan bonus berupa omelan.
[Scene 8]
*Di kantin*
Alma dan Amel
memulai aksinya lagi. Kali ini lebih ke Alma. Alma dan Amel berjalan santai melewati
Selvi dan Misel yang tengah menikmati makanannya. Namun Alma tiba-tiba
menumpahkan minumannya.
“Uupss… sorry. Hahaha”sahut Alma sambil tertawa.
[Scene 9]
Tenggg tenggg…
Bunyi bel pulang berbunyi. Nisa pamit ke Selvi dan Misel untuk pulang.
[Scene 10]
*Pulang sekolah*
Alma dan Amel
melanjutkan hukumannya membersihkan aula. Mereka mengepel koridor depan aula.
Seperti biasanya, perbincangan hangat menemani. Alma mulai mengepel bagian
dekat tangga. Dan ternyata, langkah seseorang mendekati, mencoba untuk
menjatuhkan Alma dari atas tangga. Di sini, tiba-tiba Misel jadi penyelamat.
la
[Scene 11]
Semenjak kejadian
itu, entah kenapa, Alma mulai jatuh hati pada Misel.
[Scene 12]
*Pas ketemu
Misel, Alma salah tingkah*
*Pas di kantin,
Alma dan Misel ambil air teh di moment yang sama. Terus Alma ambil, dia melongo
sampai air tehnya keterusan*
*Pas di perpus,
Alma dan Misel ambil buku yang sama*
Alma mulai suka
curi-curi pandang ke arah Misel. Amel yang selalu ada di sisi Alma menjadi
heran atas perbuatan Alma yang mendadak berubah menjadi aneh.
“Eh ma, kamu kenapa sih, kok akhir akhir ini kamu agak aneh” sahut Amel.
“Ahh…ehh… nggak kok, mel,” sahut Alma (agak salting).
[Scene 13]
Misel yang
sebenarnya sudah jatuh cinta pada Alma, hanya saja karena sifatnya Alma yang
dulu kejam maka dari itu Misel berpura-pura biasa saja.
[Scene 14]
Amel membujuk Alma
untuk kembali melanjutkan aksi keji mereka. Amel mengambil kacamata Misel dan
menyembunyikannya. Alma jadi bingung harus melakukan apa.
“ihhh kamu kenapa
sih ma, kok gak kaya biasanya?” tanya amel
“ndapapa mel,
sembunyiin udah cepat sebelum dia datang” sahut alma (dengan agak takut camapur
bingung)
[Scene 15]
Selvi yang sudah
mulai muak dengan melihat Alma dan Amel membully anak-anak lain langsung turun
hadir menangani masalah.
[Scene 16]
Alma jadi insyaf.
Amel pun ikut-ikutan pula jadi anak baik. Mereka bersifat menjadi loyal dan
mulai bersahabat dengan Selvi dan Misel. Bu Luluk tersenyum melihat ending
bahagia dari kejauhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar