Rabu, 13 Agustus 2014

This is where I was born

Sangatta Utara adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, provinsi Kalimantan Timur, Indonesia yang merupakan pecahan dari kecamatan Sangatta terdahulu. Sangatta Utara merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak di Kutai Timur, hal ini disebabkan karena kecamatan Sangatta Utara adalah pusat pemerintahan dan perdagangan di Kutai Timur.

Untuk menuju ke Sangatta, dapat ditempuh melalui jalan darat dengan menggunakan mobil, atau melalui udara dengan menggunakan pesawat terbang. Apabila menggunakan mobil, diperlukan waktu selama dua jam perjalanan darat dari kota Bontang ke Sangatta, empat jam dari Samarinda atau enam jam dari Balikpapan. Sedangkan kalau ditempuh melalui perjalanan udara dari Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, ke bandara Tanjung Bara, Sangata, memerlukan waktu satu jam. Bandara Tanjung Bara adalah bandara kecil milik perusahaan penambangan batubara PT.KPC. Hanya ada satu pesawat yang melayani route Sepinggan – Tanjung Bara, pesawat kecil milik perusahaan tambang batubara PT. KPC

Tambang Batu Bara PT.KPC
Di Sangatta terdapat perusahan tambang batu bara terbesar di Kutai Timur ialah PT.KPC. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1991 dan masih beraktivitas hingga sekarang. Kawasan PT.KPC
tambang nya yang begitu luas dan begitu indah dengan pepohonan hasil reboisasi nya. Perusahaan PT.KPC bisa dibilang udah seperti bapak bagi Kota Sangatta. Mengapa demikian ? karena perusahaan tersebut menyumbamg pendapatan daerah yang begitu besar hingga bisa membantu masyarakat sekitarnya tentunya. Perusahaan tersebut bisa memberikan fasilitas pelengkap dan juga bisa menghidupi beberapa desa dan kecamatan terpencil.

Selain ada perusahaan tambang batu bara, di Kutai Timur terdapat Peternakan Sapi Terpadu atau yang lebih dikenal dengan PESAT. Kawasan ini adalah lingkungan hasil dari bekas penambangan PT.KPC yang diolah menjadi kawasan yang indah hijau dan asri. Peternakan Sapi Terpadu (PESAT)


Di Kutai Timur juga terdapat Taman Nasional Kutai atau yang lebih dikenal dengan TNK. TNK adalah sebuah taman nasional yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Timur dan sebagian kecil wilayah Kota Bontang yang memiliki lahan total seluas 198.629 ha. Kantor atau balai pengeloloa TNK berada di Kota Bontang. Namun seiring masuk tahun 2000-an, wilayah TNK ini mulai dirambah penduduk untuk dijadikan pemukiman dan lahan perkebunan sehingga wilayah TNK yang masih benar-benar asli mungkin jauh dibawah lahan yang seluas 198.629 ha pada akhir tahun 1990-an.

Di Kota Sangatta terdapat banyak tempat wisata contohnya Pantai Aquatik. Pantai Tanjung Bara Aquatic berada dalam wilayah teritori pertambangan PT. KPC, sekitar ½ jam perjalanan dari kota Sangatta ke arah utara. Saat ini tempat tersebut masih merupakan tempat rekreasi terbatas bagi anggota. Fasilitas yang ada seperti tempat makan, perahu/boat memang disediakan untuk anggota.
Pantai ini selain memiliki pemandangan indah kelaut Makassar, daya tarik yang lainnya adalah hutan bakau yang mengelilingi pantai. Pegunjung juga dapat berperahu atau duduk-duduk di dermaga yang tersedia sambil memancing.

Masjid Agung adalah salah satu ciri khas kota Sangatta yang terletak di kawasan perkantoran bukit Pelangi. Masjid ini letaknya dekat dengan kantor Bupati Sangatta.




Meskipun tidak sebesar masjid Agung yang ada di Samarinda, namun masjid ini mampu menampung ribuan orang dan ratusan mobil di area parkirnya yang luas.

Keindahan arsitektur dari masjid ini banyak menarik warga Sangatta dan sekitarnya untuk berfoto disekitar masjid tersebut baik dengan kamera handphone, kamera pocket maupun kamera DSLR. Jadi jika Jakarta punya masjid Istiqal di Sangattapun mempunyai masjid Agung sebagai tempat ibadah sekaligus "landmark" kota Sangatta.












Biodata Pribadi

Nama : Anisa Ramadiana
NIM : 201410060311068
TTL : Sangatta, 04 Februari 1996
JURUSAN : Pendidikan Matematika
FAKULTAS : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
SEKOLAH ASAL : SMAN 2 Sangatta Utara
ALAMAT ASAL : Jalan Lignit K.137. Bukit Batu Bara Kec. Sangatta Utara. Kutim -  Kaltim

Selasa, 12 Agustus 2014

Skenario film pendek tetapi hanya setengah casting :p


Title: Accident
Pemain: Al-malida Zahra
-                                        Anisa Ramadiana
-                                        Misel Julianta Putra
-                                     Putri Luluk Fatimah
-                                    Selvia Sari Rahmawati
-                                  Siti Amelia

[Scene 1]
Coret coret di buku. Gambar 2 orang yang kepalanya berasap-asap. Dihapus.

*opening*

[Scene 2]
*Di lapangan*
Di pagi hari, ritual Alma dan Amel seperti biasanya.
Turun dari motor, ia melihat ada Selvi dan Misel di sekitar situ. Tanpa pandang bulu, mereka menyuruh dengan paksa Selvi dan Misel untuk membawa tas mereka. Misel menuruti permintaan itu sedangkan tidak untuk Selvi. Dia menyuruh Misel untuk mengabaikan permintaan manja tersebut namun Misel takut pada Alma dan Amel jadi dia tetap membawakan tas mereka. Karena tindakan Selvi itu, lirikan Alma dan Amel pun serentak seperti benci sama Selvi.

Mel, itu Misel sama Selvi kan? Kita kerjain yuk…” bisik Alma kepada Amel.
“Ya,” jawab Amel.
“Eehhh.. Misel, Selvi, bawain tas kami ya, awas kalau sampai rusak, lecet, atau kotor” ujar Alma.
“Iya nih, aku juga,” sahut Amel
“Iya… iya…” Misel mengangguk seraya mengambil tas Alma dan Amel.
“Jangan, sel! Biar mereka sendiri saja yang bawa tasnya,” cegah Selvi.
“Tidak masalah,” ucap Misel.
*Alma dan Amel melirik sinis*

[Scene 3]
*Di kelas*
Alma dan Amel meminta buku tugasnya ke Nisa. Nisa pun mengiyakan. Sudah seperti kewajiban rutinnya, ia mengerjakan tugas-tugas kedua insan ini. Tapi kali ini, Nisa tidak bisa sepenuhnya membantu. Ada beberapa nomor yang belum bisa ia kerjakan. Alma dan Amel sontak naik pitam.
Selvi dan Misel sedang sibuk belajar, menyegarkan ingatan mereka akan materi-materi yang mereka pelajari tadi malam. Merasa terganggu akan kebisingan yang dibuat Alma dan Amel, Selvi pun menegur secara pelan.
Eh, mana bukuku, Nis?” bentak Alma.
Loh, kok ini belum? Gimana sih kamu ngerjainnya? Bisa ga sih?” sahut Amel.
Maaf aku juga gak ngerti yang nomor itu” jawab Nisa.
“Alah, bohong !” jawab Alma.
Alma, Amel kalian jangan begitu. Nisa kan udah berusaha,” sahut Selvi
Pliss deh, ga usah ikut campur !” jawab Amel kasar.

[Scene 4]
*Pas istirahat*
Alma dan Amel sibuk mempersiapkan contekan untuk ulangan yang nanti akan digelar oleh bu Luluk. Mereka juga menyuruh untuk Nisa dan Misel untuk kode kode pas ulangan nanti. Selvi berbisik kecil ke Nisa dan Misel, “jangan mau”.

[Scene 5]
*Pas ulangan*
Mulailah rencana licik Alma dan Amel. Tapi, rupanya rencana tersebut gagal. Upaya mereka terlihat oleh bu Luluk. Saat itu juga, bu Luluk langsung mengeluarkan mereka dari kelas dan menghukum mereka berdiri di depan kelas dan membersihkan seluruh ruangan di SMADA pulang sekolah dan hari esok juga.
Alma ! Amel ! Keluar kalian ! Kalian ibu hukum. Sekarang berdiri di depan kelas, pulang sekolah nanti dan besok kalian harus membersihkan seluruh ruangan di sekolah, kalian mengerti?” ujar bu Luluk yang sedang marah.
Iii…ii…iya bu iiya” sahut Alma dan Amel.

[Scene 6]
*Pulang sekolah*
Alma dan Amel dihukum. Saat itu juga, mereka berdiskusi untuk mengerjai Selvi karena mereka kesal dengan sikap ‘sok benar’-nya. Akhirnya, ide pun muncul.
Eh Al , kita harus bikin rencana ini buat balas dendam,” kata amel
Iya bener, Mel,”sahut Alma (sambil berfikir).

[Scene 7]
*Di perpustakaan*
Selvi, Misel, dan Nisa sedang duduk manis membaca buku. Alma dan Amel membuntuti mereka. Dua makhluk kurang kerjaan ini langsung tanpa basa-basi menjatuhkan buku-buku seolah-olah Selvi, Misel,dan Nisa yang melakukannya. Bu Luluk, penjaga perpus, menegur tiga anak itu dan memberikan bonus berupa omelan.

[Scene 8]
*Di kantin*
Alma dan Amel memulai aksinya lagi. Kali ini lebih ke Alma. Alma dan Amel berjalan santai melewati Selvi dan Misel yang tengah menikmati makanannya. Namun Alma tiba-tiba menumpahkan minumannya.
Uupss… sorry. Hahaha”sahut Alma sambil tertawa.

[Scene 9]
Tenggg tenggg… Bunyi bel pulang berbunyi. Nisa pamit ke Selvi dan Misel untuk pulang.

[Scene 10]
*Pulang sekolah*
Alma dan Amel melanjutkan hukumannya membersihkan aula. Mereka mengepel koridor depan aula. Seperti biasanya, perbincangan hangat menemani. Alma mulai mengepel bagian dekat tangga. Dan ternyata, langkah seseorang mendekati, mencoba untuk menjatuhkan Alma dari atas tangga. Di sini, tiba-tiba Misel jadi penyelamat.
la
[Scene 11]
Semenjak kejadian itu, entah kenapa, Alma mulai jatuh hati pada Misel.

[Scene 12]
*Pas ketemu Misel, Alma salah tingkah*
*Pas di kantin, Alma dan Misel ambil air teh di moment yang sama. Terus Alma ambil, dia melongo sampai air tehnya keterusan*
*Pas di perpus, Alma dan Misel ambil buku yang sama*
Alma mulai suka curi-curi pandang ke arah Misel. Amel yang selalu ada di sisi Alma menjadi heran atas perbuatan Alma yang mendadak berubah menjadi aneh.
Eh ma, kamu kenapa sih, kok akhir akhir ini kamu agak aneh” sahut Amel.
Ahh…ehh… nggak kok, mel,” sahut Alma (agak salting).

[Scene 13]
Misel yang sebenarnya sudah jatuh cinta pada Alma, hanya saja karena sifatnya Alma yang dulu kejam maka dari itu Misel berpura-pura biasa saja.

[Scene 14]
Amel membujuk Alma untuk kembali melanjutkan aksi keji mereka. Amel mengambil kacamata Misel dan menyembunyikannya. Alma jadi bingung harus melakukan apa.
“ihhh kamu kenapa sih ma, kok gak kaya biasanya?” tanya amel
“ndapapa mel, sembunyiin udah cepat sebelum dia datang” sahut alma (dengan agak takut camapur bingung)

[Scene 15]
Selvi yang sudah mulai muak dengan melihat Alma dan Amel membully anak-anak lain langsung turun hadir menangani masalah.

[Scene 16]
Alma jadi insyaf. Amel pun ikut-ikutan pula jadi anak baik. Mereka bersifat menjadi loyal dan mulai bersahabat dengan Selvi dan Misel. Bu Luluk tersenyum melihat ending bahagia dari kejauhan.